Pada umumnya orang menilai SABLON DIGITAL tidak obyektif dan cenderung tidak
mau melihat lebih jauh. Untuk itu perlu rasanya saya tulis uraian singkat mengenai
hal semacam ini agar semua lebih jelas.
SABLON DIGITAL bukan merupakan hal khusus tapi merupakan salah satu teknik dalam
proses menyablon atau memindahkan gambar dari komputer atau design ke media kain
(dalam hal ini kita bicara garmen). Pada awanya orang menggunakan screen untuk
memindahkan tinta ke kain, cara ini memang tidak mudah dan perlu keahlian khusus.
Dari sinilah akhirnya berkembang teknik-teknik lain yang bertujuan untuk memudahkan
proses pemindahan tinta ke kain dan salah satu perkembangan itu adalah
SABLON DIGITAL berbasis transfer paper (sebenarnya sudah ada juga screen digital
yg proses kerjanya sama dengan manual screen tapi lebih mudah dan canggih, akan tetapi
alatnya masih mahal). Sablon berbasis transfer paper inilah yang akhirnya dikenal sebagai
SABLON DIGITAL karena dia tidak menggunkan screen dan proses pemindahan
warnanya hanya sekali naik.
SABLON DIGITAL berbasis transfer paper (sebenarnya sudah ada juga screen digital
yg proses kerjanya sama dengan manual screen tapi lebih mudah dan canggih, akan tetapi
alatnya masih mahal). Sablon berbasis transfer paper inilah yang akhirnya dikenal sebagai
SABLON DIGITAL karena dia tidak menggunkan screen dan proses pemindahan
warnanya hanya sekali naik.
Kemudahan dalam proses inilah yg banyak menarik minat orang, akan tetapi bagi yang
kurang memiliki dasar di bidang sablon manual akan putus asa melihat hasilnya. Hal ini
pula yang akhirnya menimbulkan stigma bahwa SABLON DIGITAL jelek kualitasnya,
SABLON DIGITAL hanya bisa diwarna putih, SABLON DIGITAL kurang bagus, dsb.
SABLON DIGITAL hanya bisa diwarna putih, SABLON DIGITAL kurang bagus, dsb.
Untuk itu mari kita telaah lebih dalam beberapa hal yang biasanya dijadikan acuan dalam
hal SABLON DIGITAL vs sablon manual :
1. Pecah / rontok : sablon manual yg menggunakan tinta bersifat menempel di atas
kain (rubber, plastisol) yg tidak berkualitas akan lebih cepat rontok atau pecah
ketika ditarik-tarik gambarnya. Hal ini juga berlaku pada SABLON DIGITAL
berbasis transfer paper poliureten (semacam rubber) yg berkualitas jelek, dimana
hasil sablon akan cepet rontok/pecah. Jadi inti permasalahannya bukan pada teknik
berbasis transfer paper poliureten (semacam rubber) yg berkualitas jelek, dimana
hasil sablon akan cepet rontok/pecah. Jadi inti permasalahannya bukan pada teknik
sablonnya tapi pada bahan yang kita pakai dan teknik sablon kita, mau kita pakai
cara manual bukan berarti sablon tidak akan pecah atau rontok dan begitu juga
sebaliknya tidak semua sablon digital mudah pecah atau rontok
2. Sablon tidak menyatu dengan kainnya : pada sablon manual pun tidak semua tinta
menyatu dengan kainnya, bahkan ketidakmenyatuan tinta dengan kain ini bisa
menjadi nilai lebih pada hasil sablonan kita dimana hasil lebih terlihat seni. Pada
SABLON DIGITALpun begitu, ada yg bisa menyatu ada yg tidak, yang bisa menyatu
adalah jenis sablon digital berbasis tinta sublim dan biasanya aplikasi utama sablon
sublim untuk kaos partai, tas, taplak meja, dsb. SABLON DIGITAL berbasis tinta
sublim tidak terlallu cocok untuk usaha kaos distro karena dia hanya bisa bagus di bahan
sublim tidak terlallu cocok untuk usaha kaos distro karena dia hanya bisa bagus di bahan
poliester atau campuran sedangkan konsep distro biasanya menggunakan katun.
3. Luntur : Ada yang bilang SABLON DIGITAL cepat luntur, padahal sablon manual yang
menggunakan tinta jelek juga akan cepat luntur. Begitu juga SABLON DIGITAL, jika
menggunakan tinta yg jelek maka akan cepat luntur dan pudar…nah sekarang
sudah jelas kan bahwa luntur itu bukan karena SABLON DIGITALnya tapi karena
bahannya.
4. Tidak bisa disetrika dan dicuci memakai mesin cuci : Sebenarnya semua hasil
sablon baik manual atau digital menyarankan agar lebih awet maka hasil sablon
jangan disetrika langsung di atasnya (terutama utk tipe sablon yg menempel di
atas kain seperti plastisol atau rubber). Selain itu sablon plastisol yg notabene
merupakan salah satu jenis tinta favorit dan bagus pada sablon manual juga tidak
boleh disetrika langsung diatasnya atau dicuci pakai mesin cuci atau dikucek2
jadi wajar dong kalo sablon digitalpun juga ada saran seperti itu..karena pada
dasarnya SABLON DIGITAL untuk katun menempel diatas kain dan sifatnya seperti
tinta plastisol pada sablon manual . Jadi udah paham dong alasan kenapa ndak
boleh disetrika dan dicuci mesin…kalo ndak yakin coba
dicek di kaos kesayangan anda merk apa aja deh (yg terkenal sekalian seperti ZARA,
D&G, dll) pasti ada petunjuk perawatan seperti itu.
( Sumber http://oblongdigital.wordpress.com/about/ )
Dari semua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas DIGITAL SABLON ditentukan
dari kualitas transfer papper dan tinta, (serta proses penyablonannya), Untuk urusan diatas
kami menggunakan transfer Papper kualitas terbaik serta Tinta yang sudah teruji
kehandalannya, oleh karena itu buat agan2 semua jangan ragu untuk menggunakan semua
produk kami.